Selasa, 02 Juni 2015

Protista Mirip Tumbuhan


KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah agama islam ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya Amiin...
Agama Islam adalah agama yang relevan dengan segala zaman yang telah dibuktikan dalam beberapa kajian ilmiah dan dari berbagai sudut pandang dan aspek kehidupan.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan khususnya mengenai relevansi agama islam dengan perkembangan zaman dan adapun metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis dan kajian serta interview dari orang-orang yang berkompeten dengan tema makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.
Rounded Rectangle: Sukabumi, April 2015


Penyusun
Wassalamu’alikum Wr. Wb




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................  i
DAFTAR ISI .......................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................................  1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Protista .................................................................... 2
B.     Protista Menyerupai Jamur........................................................ 2
1.      Protista Mirip jamur (Jamur Protista)  .................................  4
2.      Penjelasan lain Tentang Protista Menyerupai Jamur ...........  5
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...............................................................................  8
B.     Saran .........................................................................................  8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................  9

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membran inti. Segala kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut meliputi makan,pertukaran gas, menanggapi rangsangan, bergerak dan berkembang biak. Protista dikelmpokkan secara sederhana menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur. Alga memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Sebaliknya, protozoa tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu berfotosintesis.
Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya tersusun dari zat kitin. Oleh karena mengandung kitin, jamur tidak dapat dikelompokkan ke dalam kerajaan tumbuhan atau hewan.
Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkan- nya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk organisme multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler. Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Protista
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
1.    Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga
2.    Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
3.    Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur

B.  Protista Menyerupai Jamur
Protista ini mempunyai fase bergerak seperti amoeba, tetapi cara reproduksinya mirip jamur. Organisme ini tidak berklorofil.Protista mirip jamur contohnya adalah jamur lendir (Mycomycota) dan jamur air (Oomycota).

1.      Subdivisi Mycomicotina
Merupakan jamur lendir pada fase vegetatif berupa massa protoplasma seperti lendir dan dapat bergerak. Habitatnya terdapat tempat yang lembab, daun-daun gugur / runtuh. Siklus hidupnya memalui beberapa tahap, yaitu tahap pertama dengan massa lendir yang disebut fase Plasmodium, tahap kedua terbentuk sporangium menjadi spora, dan tahap ketiga dengan pertumbuhan spora menjadi Myxoflagellata dan Myxoamoeba. Contohnya Fuligo varians, Aethalium septicum.

2.      Subdivisi Oomycotina
Tubuhnya berbentuk benang atau hifa dan tidak bersekat, bercabang-cabang dan terdapat banyak inti. Habitatnya terdapat di darat, di air dan bersifat sapropit maupun parasit. Reproduksi dengan cara Vegetatif yang hidup di air dengan membentuk zoospora berflagel dua dan di darat membentuk sporangium dan konidium, Generatif dengan cara Oogami. Contohnya Saprolegnia, Phytopthora, phytium debaryanum, plasmora viticola, Saccaromyces cerecisiae.

1)      Myxomycota
Filum Myxomycota terdiri atas jamur lendir. Anggota Myxomycota biasanya memiliki pigmen kuning atau oranye dan bersifat heterotrof. Myxomycota memiliki fase amoeboid berinti banyak dan tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium yang dapat dijumpai dalam siklus hidupnya. Plasmodium dapat bergerak seperti Amoeba di atas substrat dan mencerna makanan secara fagositosis, menelan partikel atau sel secara langsung. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp.
Jamur dari Filum Myxomycota. (a) Physarium merupakan salah satu contoh jamur lendir serta salah satu organisme perintis. (b) Bentuk sporangium jamur lendir.

2)      Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang disebut jamur lendir uniseluler, pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa uniseluler. Fase vegetatifnya juga merupakan sel yang berfungsi sebagai individu. Jika makanan tidak tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau kumpulan yang berfungsi sebagai unit. Meskipun kumpulan selnya mirip dengan Myxomycota, sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan terpisah oleh membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium memiliki fase haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.

1.      Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.    Filum Jamur Lendir (Myxomycota)
a)    Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk
b)   Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir atau plasmodium, yang berinti banyak dan bergerak seperti Amoeba
c)    Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai)
d)   Reproduksi vegetatif dengan cara plasmodium dewasa membentuk spora dan generatif dengan cara peleburan spora kembara (myxoflagella, mempunyai 1 inti dan 2 flagel), yang akan membentuk zigot yang kemudian akan membentuk plasmodium.

b.    Filum Jamur Air (Oomycota)
a)    Hifa tidak bersekat, bersifat senositik (intinya banyak), dinding sel dari selulosa
b)   Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora, yang memiliki 2 flagel dan generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.Contohnya : Saprolegnia (parasit pada telur ikan), Phytophthora (parasit pada tanaman kentang), Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar)

2.      Penjelasan Lain Tentang Protista Menyerupai Jamur.
Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Jamur Protista dibagi menjadi dua filum, yaitu:

1)      Mycomycota (Jamur Lendir)
Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, dan tanah yang lembap. Fase vegetatif berbentuk seperti lendir. Sifat seperti Amoeba, reproduksi mirip jamur. Contoh: Dictyostelium discoideum.
1.      Oomycota (Jamur Air)
Jamur air dimasukkan ke kingdom Protista karena strukturnya mirip alga, tetapi tidak berklorofil. Hifa tidak bersekat, intinya banyak. Dinding sel berupa selulosa. Reproduksi aseksual dengan zoospora dan seksual menghasilkan zigot. Contoh: Phytophythora infestan (parasit pada kentang), Phytium (penyebab penyakit busuk pada kecambah berbagai tanam

*      Macam-macam bentuk protista mirip jamur myxomicot
Omycota merupakan jamur yang hidup ditempat yang lembab Oomycota saprolenia+jamur+air

Amoeb Awal mengenal sebagian besar anggota fungi Protista Mirip Jamur Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda

a.    Mixomycota (jamur lendir)
Ciri-ciri : · Uniseluler atau multiseluler
Ø  Tidak mempunyai klorofil
Ø  Habitatnya ditempat yang lembab, kayu yang membusuk
Ø  Jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik dari lingkungannya.
Ø  Jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebas.

Sel-sel ini disebut amoeboid karena memiliki bentuk seperti Amoeba.
*      Memiliki tubuh yang cerah (kuning/orange)
Ø  Struktur tubuh vegetatif :
Ø  berbentuk seperti lendir atau plasmodial, yaitu suatu`massa protoplasma tanpa dinding sel yang berinti banyak (multinukleat).
Ø  pada fase vegetatif sifat-sifat jamur lendir mirip dengan Amoeba , tetapi reproduksinya mirip fungi.

*      Reproduksi :
Ø  Aseksual/vegetatif : membentuk spora sual/generatif : peleburan gamet (singami, yaitu peleburan gamet jantan dan betina yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.

*      Reproduksi Myxomycota
Ø  Contoh species Dictyostelium discoideum
b.    Oomycota (jamur air)
Ciri-ciri :
Ø  Multiseluler
Ø  Dinding sel terdiri atas selulosa
Ø  Tidak mempunyai klorofil · Hifa tidak bersekat
Ø  Habitat : dijumpai pada tempat-tempat berair, banyak bahan organik dan tidak terkena cahaya matahari langsung.
Ø  Bersifat parasit juga saprofit
Ø  Reproduksi seksual dengan (peleburan gamet), aseksual dengan zoospora (spora berflagel).
Ø  Contoh spesies lain Dictyostelium discoideum dan Physarium polycephalum.

*      Repoduksi Oomycotina
Ø  Contohnya : Saprolegnia (parasit pada telur ikan), Phytophthora (parasit pada tanaman kentang), Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar). Contoh species Protista mirip Jamur


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Protista yang menyerupai jamur ( dahulu di masukan ke dalam subdivision fungi sebagai classis mycomycetes atau jamur lendir dan sebagian lagi di masukan ke dalam phycomycetes atau jamur bersepta) dan di masukan kedalam protista karna dalam setadium mudah atau dewasa mampu bergerak aktif seperti hewan. Subregnum ini meliputi division :
a.acerasiomycota
b.myxomycota
c.chytridicota
d.omycota

Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya tersusun dari zat kitin. Oleh karena mengandung kitin, jamur tidak dapat dikelompokkan ke dalam kerajaan tumbuhan atau hewan.

B.     Saran
Sebaiknya para pembaca jangan merasa puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mrip Hewan, dan Protista Mirip Jamur ini dengan mencari lagi buku-buku referensi lainnya atau dari internet


DAFTAR PUSTAKA
http://ettxfhenzter.blogspot.com/2013/12/makalah-protista-mirip-jamur.html










 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar