Tips
and trik Merekam Video
Ada beragam cara untuk membuat hasil
rekaman kamera video menjadi lebih berkualitas.
1. JANGAN GOYANG
Saat mulai melakukan perekaman,
usahakan posisi tangan dalam keadaan kokoh. Kamera yang bergoyang sangat
mempengaruhi rekaman video. Agar kamera tak bergoyang, gunakan bantuan
penyangga seperti tripod atau monopod.Walau begitu, Anda tetap harus berlatih
memegang kamera dengan stabil, karena Anda tidak bisa mengandalkan tripod
terus-menerus. Bayangkan bila Anda harus menentengnya dari satu tempat ke tempat
lain. Boleh saja memakai tripod, tapi hanya untuk merekam obyek yang tak
bergerak dalam jangka waktu lama.
2. MENGONTROL ZOOMING
Apabila
obyek yang Anda bidik terlalu jauh dari posisi Anda, usahakan untuk memakai
fasilitas zooming. Meski fasilitas pembesaran tersebut sangat mudah digunakan,
fokus obyek harus tetap terjaga.
3. FRAME
Mulailah
mengatur komposisi antarobyek bidikan, sehingga berada dalam satu frame yang
apik. Sebuah klip yang akan Anda rekam bisa mempunyai komposisi yang baik
apabila menggunakan teknik dasar komposisi. Pertama, komposisi balance, yaitu
dengan membayangkan garis horizontal dan vertikal. Pertemuan garis tersebut
adalah titik yang tepat untuk obyek bidikan. Namun, Anda juga bisa menggunakan
komposisi yang tak lumrah untuk menghasilkan efek-efek tertentu. Perhatikan
masalah overscan yang biasanya memotong sinyal video dan mengaburkan obyek
bidikan. Aturlah ruang kosong di atas frame ketika merekam obyek.
4. KONTINUITAS
Saat
merekam, sebaiknya Anda memikirkan jalan cerita video tersebut, sehingga klip
memungkinkan dipotong saat editing. Usahakan merekam satu obyek dari beragam
angle atau sudut pandang. Anda bisa menggabungkan rekaman video close-up, rekaman
pendek, dan wide-angle. Yang penting, pastikan antara satu frame dengan frame
berikutnya memiliki keterkaitan. Misalnya saja, ketika Anda merekam di area
terbuka, maka pastikan pencahayaan diatur sama.
5. BACKGROUND-FOREGROUND
Sangat
penting untuk menempatkan obyek bidikan berada dalam posisi yang nyaman dilihat
di dalam sebuah frame. Pastikan foreground dan background tidak saling membuat
pandangan bias. Bidiklah obyek tertentu dengan latar belakang yang kosong.
Apabila background berupa suasana di pusat perbelanjaan, maka penonton tak lagi
fokus di obyek utama tersebut. Hindari juga memakai background yang intrusif.
Misalnya menempatkan obyek di depan pohon, sehingga kelihatan pohon tersebut
tumbuh di kepalanya. Prinsip serupa bisa diterapkan untuk foreground. Pastikan
tak ada orang yang melintas di depan kamera saat Anda sedang membidik obyek
tertentu.
6. PLAN THE PAN
Cobalah
gunakan teknik pan, yaitu merekam obyek yang bergerak pada bidang horizontal.
Anda bisa memakai teknik tersebut untuk dua keperluan. Pertama, merekam area
obyek yang luas ke dalam satu frame. Misalnya saja Anda ingin merekam
pemandangan indah di gunung atau arsitektur bangunan. Kedua, ketika Anda ingin
merekam obyek yang bergerak pada jalur tertentu, misalnya balap F1, balapan
kuda, atau orang yang berlari. Yang penting, pastikan gerakan obyek tertangkap
dengan jelas berikut gerakan yang akan direkam terakhir. Untuk merekam gambar
bergerak, sebaiknya gunakan bantuan tripod agar gambar tak goyang.
7. EFEK KHUSUS
Pada
kamera video modern, biasanya telah tersedia efek video built-in di dalam
menunya. Sebelum Anda memakai efek tersebut, pikirkan kembali apabila video
akan Anda edit kembali. Bila ya, maka tak perlu untuk memakai efek-efek yang
tersedia di kamera, karena efek tersebut tak bisa dinormalkan kembali saat Anda
mengedit video tersebut. Anda bisa menambahkan efek melalui program video
editing. Kecuali, Anda memang ingin memutar film langsung di TV, maka Anda bisa
memakai efek-efek film bawaan kamera video.
8. LAMPU
Pencahaayan
merupakan salah satu faktor yang penting ketika merekamvideo. Tapi cahaya yang
terlalu banyak akan membuat obyek terlihat putih menyerupai hantu. Sebaliknya
kurang cahaya bisa pula membuat obyek tidak terlihat. Untungnya, kebanyakan
kamera video kini telah menyertakan setelan pencahayaan otomatis. Namun
demikian, saat merekam di luar ruangan sebaiknya posisi Anda membelakangi
cahaya matahari. Cek cahaya matahari, apabila background obyek lebih terang
daripada foreground, maka aktifkan fitur backlight yang ada pada menu kamera.
Jika Anda merekam di dalam ruangan, pastikan selalu mengaktifkan lampu. Meski
cahaya lampu ruangan terlihat cukup, lebih baik Anda tetap menggunakan lampu
kamera. Akan lebih baik lagi apabila Anda memiliki lampu kamera tambahan.
9. SUARA DAN VISI
Setelah
teknik video Anda kuasai, perhatikan juga masalah audio. Film yang baik
sebaiknya memang memiliki perpaduan gambar dan suara yang seimbang. Kamera
video biasanya menyertakan mikrofon built-in untuk merekam suara. Namun
demikian, biasanya mikrofon tersebut juga merekam suara yang berada di sekitar
obyek bidikan, seperti suara bising, angin, dan nafas si kameraman. Apabila
Anda merekam di ruang terbuka, aktifkan fitur Wind cut yang bisa mengurangi
suara bising tersebut. Saat fokus pada obyek tertentu, aktifkan fitur Zoom mic
yang berguna untuk memperjelas suara yang keluar dari obyek bidikan. Jika
kamera memiliki soket mikrofon input, maka belilah mikrofon yang dilengkapi
dengan filter wind muffler atau penyaring angin. Dan untuk merekam wawancara,
sebaiknya gunakan mikrofon kecil ekstrenal. Untuk mengurangi suara bising, Anda
bisa memberi soundtrack tertentu dengan menggunakan MiniDic player atau tape
recorder. Cara ini biasanya dilakukan saat rekaman video diedit dengan program
penyunting video di PC.
10. SIAPKAN
Sebelum
merekam, pastikan kamera dan peranti pendukung sudah dalam keadaan siap.
Pastikan power baterai dalam keadaan penuh. Apabila kurang, charge baterai,
hingga power-nya maksimal. Biasakan juga membuat checklist atau daftar alat
yang harus Anda bawa ketika merekam. Ketika Anda bepergian jauh atau melakukan
rekaman berjam-jam, usahakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar